BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam
bab ini penulisan akan menguraikan tentang kesenjangan antara studi kasus dan
tinjauan pustaka pada Ny. “S” dengan Flour
Albus di RSUD. Kota Makassar tanggal
23 April 2014.
Pembahasan
ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan yang dinyatakan dengan pendekatan
asuhan sesuai dengan teori yang ada yaitu melalui tahap pengkajian dan analisa data
dasar, merumuskan diagnosa/masalah aktual dan potensial, antisipasi perlunya
tindakan segera/kolaborasi, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan dan evaluasi
hasil asuhan kebidanan.
A. Pengkajian dan Analisa Data Dasar.
Dalam pengkajian diawali dengan
pengumpulan data melalui anamnese, meliputi identifikasi data biologis, riwayat
kesehatan lalu, riwayat kesehatan keluarga, data psikologis, data sosial, data
spiritual ibu yang berpedoman pada format pengkajian yang telah tersedia, namun
tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan dengan data lain yang ditemukan
pada ibu, selanjutnya pemeriksaan fisik yang dimulai dari kepala sampai kaki
yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan USG.
Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa tanda
Flour Albus itu mulai dari Flour Albus fisologis dan Patologis, Flour Albus fisiologis, keputihan ini
tidak berwartna, tidak berbau dan tidak terasa gatal. Sedangkan Flour Albus patologis timbul
gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya cairan yang berwarna
jernih menjadi kekuningan sampai kehijauan, jumlahnya berlebihan, kental,
berbau tak sedap, terasa gatal atau panas dan menimbulkan luka pada mulut
vagina.
Data yang didapatkan dari tinjauan
pustaka pada Ny. “S” ibu merasakan adanya cairan yang keluar dari alat
genitalinya yang berwarna putih kental, terasa gatal, dan berbau dan hasil
pemeriksaan dalam portio terasa nyeri dan serviks terdapat cairan putih keruh
kental dan berbau.
Sehingga apa yang dijelaskan pada
tinjauan pustaka dan yang didapatkan pada tinjauan kasus Ny. “S” di RSUD KOTA
Makassar secara garis besar menunjukan tidak adanya kesenjangan.
B. Identifikasi Diagnosa Masalah Aktual
Dalam menegakkan suatu tindakan diagnosa
kebidanan atau masalah kebidanan berdasarkan pendekatan asuhan kebidanan
didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif, maupun data
objektif yang diperoleh dari hasil pengkajian yang telah dilaksanakan.
Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa tanda
Flour Albus itu mulai dari Flour Albus fisologis dan Patologis, Flour Albus fisiologis, keputihan ini
tidak berwartna, tidak berbau dan tidak terasa gatal. Sedangkan Flour Albus patologis timbul
gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya cairan yang berwarna
jernih menjadi kekuningan sampai kehijauan, jumlahnya berlebihan, kental,
berbau tak sedap, terasa gatal atau panas dan menimbulkan luka pada mulut vagina.
Data yang didapatkan dari tinjauan
pustaka pada Ny. “S” ibu merasakan adanya cairan yang keluar dari alat
genitalinya yang berwarna putih kental, terasa gatal, dan berbau dan hasil
pemeriksaan dalam portio terasa nyeri dan serviks terdapat cairan putih keruh
kental dan berbau.
Berdasarkan data subyektif dan obyektif
maka penulis menegakkan diagnosa/masalah aktual Flour Albus dan kecemasan. Sehingga pada tahap ini tidak didapatkan
adanya kesenjangan kecuali masalah kecemasan tidak dijelaskan ditinjauan pustaka
tetapi didapatkan penulis saat pengkajian berlangsung.
C. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
Pada merumuskan diagnosa/masalah
potensial akan dibahas tentang kemungkinan terjadinya hal yang lebih fatal
apabila apa yang menjadi masalah aktual tidak segera tertangani
Pada tinjauan pustaka dijelaskan jika
penanganan Flour Albus tidak berhasil
maka akan berlanjut menjadi infeksi pada alat geniltalinaya. Mikroorganisme
yang dapat mennyebabkan infeksi diantaranya, jamur Kandida Albikan,
parasit Tricomonas, E. Coli, Staphylococcus, Treponema
Pallidum, Kondiloma aquiminata
dan Herpes serta luka di daerah vagina, benda asing yang tidak sengaja atau
sengaja masuk ke vagina dan kelainan serviks, sehingga
penulis merumuskan diagnosa/masalah terjadi infeksi sehingga tidak menunjukan
adanya kesenjangan dengan tinjauan pustaka.
D.
Antisipasi Perlunya Tindakan Segera dan
Kolaborasi
Pada
tinjauan pustaka dijelaskan bahwa perlu penilaian adanya kebutuhan untuk
intervensi segera oleh bidan atau dokter dan atau tindakan konsultasi atau kolaborasi oleh anggota
tim kesehatan lain berdasarkan kondisi klien sehingga setelah diagnosa Flour Albus ditegakan maka dilakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat Doxycycline 100
mg dan Metrodinazole 250 mg yang menunjukan adanya kesamaan dengan
tinjauan pustaka dan dan tinjauan kasus pada Ny “S” di RSUD. KOTA Makassar.
E.
Rencana
tindakan asuhan kebidanan
Perencanaan
adalah suatu proses rencana tindakan berdasarkan identifikasi masalah saat
sekarang serta antisipasi masalah yang akan terjadi. Pada tahap perencanaan
penulis membuat asuhan kebidanan pada ibu mulai dari tujuan yang hendak dicapai
serta kriteria keberhasilan dan intervensi.
Dalam
membuat perencanaan penulis melakukan sesuai data yang diperoleh dan
disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan ibu. Penetapan tujuan dimaksudkan
untuk mencapai pedoman dalam suatu tindakan.
Pada
tinjauan pustaka penanganan
yang
dilakukan pada Kasus Flour Albus
adalah Pola
hidup sehat, Setia kepada pasangan, Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi
dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab, Biasakan membasuh dengan
cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan kebelakang.
Adapun
rencana tindakan yang dilakukan pada Ny “S”
dengan Flour Albus Jelaskan
pada ibu tentang penyakit yang dideritanya, Diskusikan dengan ibu tentang
tindakan yang akan dilakukan, jelaskan bagaiman cara membersihkan daerah
pribadi dan benitalianya agar tetap bersih dan kering, Anjurkan kepada klien
untuk meningkatkan personal hygiene, Anjurkan ibu untuk memeriksakan dirinya ke
dokter agar ibu dapat memperoleh penangan selanjutnya, Beri dukungan moral dan
spriritual, Rencana pemberian obat Doxycycline
100mg), Metrodinazole 250 mg,
Jelaskan untuk tidak menggunakan pencuci Vagina, Observasi keadaan umum dan
tanda-tanda vital.
F.
Implementasi
Tindakan
asuhan kebidanan berdasarkan dengan perencanaan asuhan kebidanan yang telah
dibuat dilaksanakan seluruhnya dengan baik di RSUD KOTA Makassar pada tanggal 23 April 2014
sehingga penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena adanya kerjasama
dan penerimaan yang baik dari ibu dan keluarga serta dukungan, bimbingan dari
dokter dan bidan yang menangani kasus ini.
G.
Evaluasi
Evaluasi
merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan kebidanan yaitu penilaian
terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang diberikan pada klien dengan
berpedoman pada tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil
evaluasi setelah perawatan dari tanggal 23
April 2014 adalah Keputihan berkurang, tidak berbau, dan tidak terasa gatal, Ekspresi
wajah ibu sudah ceria, Tidak terdapat tanda-tanda infeksi, Tanda-tanda vital tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,5
oC, pernapasan 26x/menit.
Dari
hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tindakan asuhan
kebidanan yang diterapkan tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar